Oleh : M.Rizqi Adhowahiri
Menurut
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Bonus Demografi
adalah bonus yang dinikmati suatu
negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia
15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya.
Indonesia
diprediksi akan mendapat bonus demografi di tahun 2020-2030, dimana penduduk
dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia
lanjut belum banyak.
Indonesia dapat mengalami bonus demografi ini dikarenakan proses transisi
demografi yang berkembang sejak beberapa tahun yang lalu yang dipercepat dengan
keberhasilan program KB menurunkan tingkat fertilitas dan meningkatnya kualitas
kesehatan serta suksesnya program-program pembangunan lainnya.
Melalui program Bonus Demografi ini, tentunya
akan membawa Indonesia ke tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat. Ini
semua merupakan imbas dari tingginya usia produktif sehingga akan banyak pula
keuntungan yang akan didapat seperti majunya berbagai bidang usaha di Indonesia
sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia akan macapat tahap kemakmuran
yang lebih baik lagi.
Akan tetapi, jika kita menilik kembali kondisi
Indonesia pada masa sekarang, tampaknya Indonesia belum memiliki kesiapan dalam
menghadapi Bonus Demografi tersebut. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya
angka rakyat miskin, anak jalanan, dan pengemis yang berkeliaran. Berdasarkan data
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah
penduduk miskin pada September 2014 mencapai 27,73 juta orang atau 10,96 persen.
Melihat
kondisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa masih sangat banyak penduduk di
Indonesia yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang baik. Hal ini
dapat menjadi bumerang bagi Indonesia dalam menghadapi Bonus Demografi jika
tidak segera di tanggulangi. Bayangkan saja jika saat menghadapi Bonus
Demografi tersebut Indonesia masih dalam keadaan seperti sekarang, maka yang
terjadi adalah keterpurukan dan bencana yang akan Indonesia tuai, bukan sebuah anugerah
ataupun keuntungan.
Sumber
Daya Manusia yang belum memadai akan sangat tidak berguna walaupun Indonesia
memiliki masyarakat dengan rata-rata usia produktif yang tinggi. Maka dari itu,
peran pemerintah dalam memperbaiki masalah SDM tersebut sangatlah diperlukan. Pemerintah
harus memiliki program-program untuk membangun SDM yang lebih baik lagi dan
program tersebut pun harus direalisasikan mulai dari sekarang. Saat ini,
pemerintah memang sudah memiliki beberapa program untuk memperbaiki SDM di
Indonesia seperti wajib belajar Sembilan Tahun, adanya Kartu Indonesia Pintar, dll.
Namun, pada kenyataannya, program pemerintah tersebut belum terealisasikan
dengan merata. Hal inilah yang harus Indonesia dan pemerintah benarkan.
Masalah
lain yang timbul adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya pengangguran di Indonesia,
baik itu orang yang terdidik maupun tidak terdidik. Berdasarkan rencana yang
pemerintah galakkan, Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 (MEA
2015). Melalui MEA 2015 tersebut, diharapkan Indonesia mampu memiliki banyak
lapangan pekerjaan yang dapat mendukung keberhasilan Bonus Demografi yang akan
Indonesia dapatkan.
Jika
masalah-masalah yang sedang Indonesia hadapi tersebut dapat ditanggulangi
dengan baik, maka Indonesia pasti akan siap dalam menghadapi Bonus Demografi. Selain
itu, seluruh masyarakat Indonesia harus bisa memanfaatkan Bonus Demografi tersebut dengan baik sehingga
hal ini dapat menjadi peluang terbaik bagi Indonesia dalam memperbaiki tingkat
perekonomiannya menjadi lebih pesat.
0 komentar:
Posting Komentar